Rabu, 24 April 2013

Musik dan Pengembangan Otak Anak

Mengembangkan jiwa seni (musik) pada anak merupakan hal yang perlu berjalan beriringan dengan kecerdasan kognitif. Inilah yang dinamakan dengan keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Otak adalah organ tubuh terpenting manusia yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan pusat kendali atas semua sistem dalam tubuh. Otak cenderung membagi aktivitas menjadi dua, yaitu : aktivitas otak kanan dan aktivitas otak kiri. Fungsi otak dibagi menjadi dua, yaitu :

  1. Otak kanan (Kreatif) seperti : bentuk, intuisi, lagu dan musik, warna-warni, simbol, gambar, imajinasi, mengkhayal.
  2. Otak kiri (Analitik) seperti : bahasa verbal, matemayika, logika, angka-angka, urutan-urutan, penilaian, analisis, linier.
Menurut Prof. Drs. Daryono Sutoyo, guru besar Univ. Brawidjaya mengatakan bahwa pendidikan yang mengandalkan otak kiri akan menghasilkan siswa dengan karakter analistik logis (rasional karena mengandalkan EQ). Yang di maksud EQ yaitu kecerdasan emosional. Otak kanan berkaitan dengan bawah sadar yang berkaitan erat dengan fantasi (lamunan) dan imajinasi. Dalam kondisi hypnosis, otak kanan akan mengambil alih fungsi.

Pengenalan musik pada anak-anak sejak dini juga sangat berpengaruh pada perkembangan karakter dan kecerdasan anak dikemudian hari. Hal ini terbukti dari berbagai penelitian yang menyatakan bahwa ada kolerasi antara pendidikan musik pada awal pertumbuhan anak dan tingakt kecerdasan dan kepribadian siswa. Selain itu, bila pendidikan musik diberikan dengan benar sejak usia dini, maka peserta didik akan memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kanan dan belahan otak kirinya yang berarti menyeimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emosional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar